steelwool photography

Steelwool adalah spons kawat yang biasa digunakan untuk mencuci piring bisa digunakan juga untuk membuat suatu poto dengan efek yang menarik dan dengan teknik tertentu.

Yang kita butuhkan adalah steelwool dan kocokan telur

Image

Mengambil gambar dengan kondisi lowlight atau gelap karena dibutuhkan mengambil exposure time selama beberapa detik.

Selain steel wool kita juga bisa menggunakan senter dengan beberapa pilihan warna untuk menciptakan efek yang lebih beragam.

Berikut contoh hasilnya :

Image

ISO 100; F/10; 10 sec

Image

ISO 100; F/10; 10 sec

Image

ISO 100; F/8; 25 sec

Image

ISO 100; F/8; 10 sec

Image

ISO 100; F/8; 15 sec

Jangan lupa untuk selalu menggunakan tripod untuk mendapat poto yang tajam tanpa blur yah!

Selamat mencoba

Hidden Paradise in Maluku, Ora Beach

Tidak pernah menduga kalau perjalanan kali ini ke Ambon benar-benar membuat saya jatuh hati dengan Maluku, kali ini saya cukup nekad berpergian berdua saja dengan teman wanita menghabiskan waktu di Ora Beach.

Belum banyak yang mengenal Ora Beach yang terletak di Pulau Seram Utara. Perjalanan yang cukup panjang harus ditempuh untuk mencapainya.

Terbang dari Jakarta menuju Ambon dan transit di Makasar menyita waktu sekitar 6 jam. Sampai di Bandara Sultan Hassanudin segera menuju pelabuhan Tulehu sekitar 40 menit untuk mengejar kapal cepat menuju pelabuhan Amahai di pulau Seram sekitar 2 jam tergantung cuaca dan ombak. Huufft, perjalanan masih harus dilanjutkan dengan jalan darat 2~3 jam tergantung kondisi jalan, karena ketika hujan sering terjadi longsor dan pohon tumbang karena kita harus melewati hutan namun jangan takut penduduk sekitar cukup tanggap untuk membantu ketika ada longsor. Kondisi jalan 80% aspal mulus sisanya kurang bagus kondisinya kadang jalanan licin karena hujan dan berlubang bisa menghambat perjalanan. Perjalanan darat ini berakhir di desa Saleman, desa terakhir sebelum kita menyebrang dengan kapal kayu kecil selama 5 menit ke Ora Beach.

Sampai di Ora Beach akan disambut oleh para karyawan dan pastikan sebelumnya sudah memesan kamar dan mendapat konfirmasi karena cuma ada 5 kamar laut dan 2 kamar darat. Kami memilih kamar laut dibandingkan kamar darat karena kami ingin menikmati laut dari jendela kamar kami. Arus dan ombak di Ora cukup tenang karena Ora Beach ini terletak diteluk dan berada di tepi tebing-tebing tinggi yang jarang saya temui. Kabut mulai turun disela-sela bukit dan tebing saat jelang magrib sampai esok paginya, dan suhu udara cukup dingin di malam hari. Bagi saya hal ini cukup istimewa karena jarang saya menemui pantai yang dingin dan berkabut.

Aktivitas yang paling menyenagkan adalah ketika saya bisa langsung turun ke laut dari kamar untuk berenang atau snorkling di sekitar penginapan. Karang laut yang masih sehat dan terhampar dan pastinya bintang laut banyak bermain dibawah kamar kami. Bahkan kami menemukan lobster sedang bersembunyi diantara karang dan schooling fish mengelilingi kaki kami ketika kami berada di air. Berkunjunglah juga ke Air Belanda, lokasinya cukup dekat dengan penginapan. Dinamakan Air Belanda karena dulu Belanda menemukan sumber mata air di tepi pantai dan airnya tidak payau dan dingin seperti air dari mata air pegunungan.
Kami juga sempat berkunjung ke Desa Sawai, desa nelayan yang dekat dengan penginapan kami. Dan biasanya wisatawan yang ingin mencari penginapan dengan budget yang lebih murah bisa menginap di desa ini karena cukup banyak penginapan di atas laut yang dimiliki desa Sawai.

Sepertinya saya sudah rindu dengan Ora Beach, semoga bisa ke tempat ini lagi…

Image

Bersantai di Ora Beach…

Image

Naik kapal ini menuju Air Belanda dan Desa Sawai, perhatikan tebing dan karangnya…

Image

Ini lho Air Belanda, airnya dingin dan tidak payau…

Image

Yeaay Lobster…

Image

Kabut mulai turun disela bukit …

Image

Penginapan Desa Sawai

Image

Bawah laut

Image

Bermain di dekat dermaga

Image

Yeay ikan-ikan ini mengelilingi kaki kami..

Image

Damainya menunggu mentari terbenam..

Kampung Budaya Sindang Barang

Tempat yang menyenangkan untuk menghabiskan akhir minggu dengan suasana pedesaaan, sawah hijau, sungai mengalir deras dan rumah tradisional.

Image

City View from the village

Bermalamlah disini supaya bisa menikmati kerlip lampu “cityview” dan menikmati bulan serasa diatas kepala pada malam hari dan di esok paginya menikmati sunrise lewat celah-celah pepohonan diatas sawah menghijau.

Image

The River

Perkampungan ini terletak di kota Bogor di Desa Pasir Eurih.

Bermain air di sungai yang terletak tak jauh dari tempat ini dan bercengkrama dengan penduduk sekitar yang ramah. Hal-hal yang jarang ditemui di kepenatan keseharian. Bagi saya menghabiskan waktu disini tuk recharge kembali energy positif dalam hidup.

ImageKampung Budaya Sindang Barang

Image

Wisata Lampung, Pulau Balak

Image

Satu hal yang tidak pernah diduga kalau di propinsi paling selatan di Sumatera ini memiliki keindahan isi laut yang boleh di bandingkan dengan spot snorkling di tempat terkenal yang lain.

Pulau Balak yang berada di salah satu pulau-pulau kecil yang masih merupakan bagian dari propinsi Lampung memiliki spot-spot bawah laut yang menarik tuk dikunjungi. Perjalanan sekitar 3,5 jam dari Bakauheni ke pelabuhan Ketapang dan dilanjutkan dengan speed boat selama 45 menit dan sampailah saya di pulau kecil yang merupakan pulau pribadi yang bernama Pulau Balak. Terdapat penginapan yang dapat disewa oleh para pengunjung dan sepasang suami istri setangah baya yang menjaga pulau ini selalu membantu untuk keperluan kami.

Bersnokeling saja ke dari ujung dermaga ke sisi kanan pulau maka kita bisa melihat terumbu karang yang masih hidup dan berwarna-warni dengan gerombolan ikan dan kima raksasa yang dapat dilihat. Pantai pasir putih mengelilingi sepanjang pinggir pantai. Arus di pulau ini cenderung kecil karena pulau ini terlindungi dengan pulau-pulau kecil lain yang mengelilingi pulau Balak.

 

 

 

Pantai Air Manis

Pantai Air Manis

Rencana menghabiskan wiken di propinsi Sumatera Barat kali ini berniat mengunjungi Pantai Air Manis tuk melihat dengan mata kepala sendiri patung Malin Kundang, legenda anak durhaka yang sudah terdengar dari sejak kecil sebagai dongeng penghantar tidur.
Sayang sekali cuaca kurang mendukung, hujan terus saja turun.

Akhirnya memilih tuk berteduh dibawah tenda2 warung penjual makanan yang sayangnya juga saat itu tidak buka.
Cuaca yang kurang kondusif bukan jadi halangan tuk mengabadikan moment.

Kebetulan sekali sekumpulan anak kecil dengan riang gembira bermain bola di pinggir pantai. Jadilah saya dengan tekun mengambil gambar mereka sambil berteduh.

Ada apa dengan dunia bawah laut?

Image

Saat ini kegiatan yang menyangkut dunia bawah laut khususnya di Indonesia memang terasa sedang booming dan trend.

Semua traveller yang penyuka laut pasti berlomba-lomba mengejar tempat-tempat wisata yang memiliki keindahan dan keunikan bawah laut yang menarik.

Saya pribadi pun sebenarnya salah satu dari traveller itu. Mencari informasi tempat-tempat yang menarik untuk snorkeling.

Bagi saya dunia bawah laut menyimpan begitu banyak keindahan sekaligus misteri.

Terkadang terpana menyaksikan warna-warni terumbu karang, ataupun tertawa geli melihat tingkah laku ikan yang saling berkejaran sampai terpesona bisa memegang ubur-ubur jinak tak bersengat.

Tapi jangan lupa untuk waspada dan berhati-hati, karena ada beberapa mahkluk laut yang bisa menjadi ancaman keselematan manusia seperti ular laut, terumbu karang yang beracun, bulu babi sampai ikan-ikan pemangsa yang terkenal ganas.

Jangan lupa juga untuk melakukan pemanasan sebelum turun ke air untuk mencegah kram pada bagian tubuh.

Jadi tetap berhati-hati dan bersenang-senang yaaaah…

Mencari langit dan laut biru di pulau Tibano Besar, Taman Nasional Takabonerate

Pulau Tinabo Besar
Pulau Tinabo Besar

Suka dengan pantai, laut, keindahan isi laut dan menjauh dari keramaian?

Taman Nasional Takabonerate bisa jadi salah satu tujuan baru tuk berlibur.

Dermaga Tinabo Besar

Pulau Tinabo besar sebagai pintu masuk dari TN. Takaboberate menjadi pulau startegis bagi para wisatawan tuk menginap. Pihak Taman Nasional mengelola sebuah resort yang bisa dihuni oleh para pengunjung yang ingin menginap. Pulau ini hanya dihuni oleh pihak pengelola Taman Nasional. Ijin harus didapatkan sebelum kita bisa memasuki area Taman Nasional. Hal ini dibuat supaya Taman Nasional dapat dijaga dari tangan-tangan jahil yang bisa merusak.

Perjalanan menuju tempat ini memang membutuhkan banyak energi dan waktu. Perjalanan dengan pesawat dari Jakarta ke Makasar selama 2,5 jam, dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju Tanjung Bira selama 5 jam untuk mengejar kapal feri menyebrang ke Pelabuhan Pamatata di Pulau Selayar selama 1,5 jam. Untuk menyambung kapal menuju Pulau Tinabo kita harus meunuju pelabuhan Patumbukan yang harus menempuh perjalanan darat selama 3 jam. Dari Patumbukan dilanjutkan dengan kapal kayu selama 3-5 jam tergantung cuaca perjalanan menuju Tinabo.

Pulau kecil yang bisa dikelilingi selama 30 menit berjalan kaki ini memiliki keindahan dalam laut yang menarik. Memang disisi kiri dermaga sudah banyak yang rusak terumbu karangnya karena banyak kapal yang lewat dan bersandar sehingga merusak terumbu karang. Di pinggir pantai banyak berkeliaran anak ikan hiu bermain sampai ke pinggir pantai, tapi jangan harap bisa menangkapnya. Karena ikan hiu ini dilindungi dan ada hukuman bagi yang mengganggu atau mengambil. Selain hiu, kima raksasa atau kerang yang berukuran sangat besar juga dilindungi, Dilarang untuk mengambil atau pun mengkonsumsi. Hal ini sangat berbeda pada saat saya di Derawan. Setiap hari kami disuguhkan lauk yang terbuat dari kima raksasa ini. Rasanya agak kenyal dan sedikit asin dan mengandung protein tinggi. Untuk bersnokeling ria dapat dimulai dari ujung dermaga kemudian menyebrang ke arahpulau Tinabo kecil dan sampai ke pulauTinanja.

Tinabo

Bagi yang benar-benar ingin merasakan sesuatu yang berbeda dari keramaian kota, tempat ini alah pilihan tepat. Selain memang sangat jauh dari keramaian kota, signal HP hanya ada mulai jam 6 sore itupun setelah genset dinyalakan. Tapi jangan banyak berharap BBM atau internet dapat bekerja disini yah.

Sunrise Tinabo

Mamaku memanggilku si kaki panjang

Percayalah julukan si kaki panjang bukan karena saya berkaki panjang dan jenjang bak peragawati, tetapi karena kaki ini sangat susah ditahan untuk tidak berjalan dan kelayapan.

Mungkin 2 tahi lalat di kaki kiri adalah salah satu penyebabnya. Kata orang kalau punya tahi lalat dikaki maka orangnya tersebut pasti doyannya jalan-jalan terus.

Mungkin benar mungkin juga tidak, tapi yang pasti saya ingin melihat dunia di luar rutinitas sehari-hari.

Jadi mari berbagi dunia bersama….